Jumat, 15 Januari 2010

Pengusaha Muda Asia Terbaik

Menjadi Pengusaha Muda Terbaik....
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses dan kaya tidak perlu menunggu hingga usia paruh baya atau hingga beranak cucu. Statement saya ini dibuktikan dengan dirilisnya Daftar Pengusaha Muda (di bawah 25 tahun) Terbaik di Asia oleh Business Week edisi 16 November 2007. Sekitar 25 orang dari penjuru Asia terpilih sebagai pengusaha terbaik dengan prestasi mengagumkan!!!



Di usia rata-rata 23 tahun, mereka berhasil membangun “kerajaan” bisnis dan berhasil mencatat omset milyaran perbulan. Hmm…kok bisa yah…!!?? Tentunya bisa jika dilakukan dengan smart dan sungguh-sungguh. (Mudah-mudahan keyakinan ini bisa memberikan motivasi dan spirit bagi diri saya sendiri dan pembaca semuanya…).



Dari ke-25 orang tersebut, 4 diantaranya berasal dari Indonesia. (Wah..makin semangat aja nih…he2). Dan salah seorang diantaranya yang cukup saya kenal adalah Hendy “Baba Rafi” Setiono, sang “arsitek” Kebab Turki dari Surabaya yang baru berusia 23 tahun.



Kalo tidak salah, tahun 2007 ini untuk kedua kalinya Hendy meraih penghargaan dari Business Week, setelah tahun lalu juga tercatat sebagai salah satu Asia’s Young Entrepreneurs. Di usianya yang masih sangat muda, ia berhasil membangun dan mengembangkan bisnis franchise Kebab Turki dengan cepat. Hanya dalam jangka waktu 4 tahun, ia berhasil memiliki lebih 140 cabang yang tersebar di 30 kota besar di Indonesia.



Info selengkapnya baca di:

http://images.businessweek.com/ss/07/11/1115_young_entp/index_01.htm



Bicara tentang bisnis selagi muda, jadi teringat kisah Warren Buffet, orang terkaya nomor 2 dunia. Warren pertama kali terjun berbisnis sejak usia 11 tahun, dengan membeli sejumlah saham, dan kini ia menyesal, kenapa tidak membeli saham saat usianya lebih muda lagi. Pemilik kekayaan 52 Miliar Dolar AS itu juga pernah membeli sebuah ladang kecil dari uang hasil menjadi loper koran, saat usianya baru 14 tahun.



Beruntunglah saya saat ini, meski terlambat jika dibandingkan dengan mereka, Karena baru benar-benar terjun ke dunia bisnis saat usia 31. Sebelumnya, sejak SD hingga kuliah sih…telah “belajar” bisnis kecil-kecilan, mulai dari jualan es, bala-bala, bajigur, keramik, hingga rental komputer, namun belum fokus. Kini telah membulatkan hati untuk fokus mendirikan dan mengembangkan sebuah warnet di Bandung



Paling tidak, saya sekarang memiliki kesempatan dan peluang untuk mengembangkan usaha yang saya jalani (warnet), bisa berinovasi, bisa mencari peluang-peluang bisnis yang lebih luas, dan tidak terjebak dalam rutinitas kerja sebagai seorang karyawan. Jika meminjam term Bang Roni (www.manetvision.com), saya bisa menjadi TDA (Tangan di Atas=Pengusaha) dan bukan lagi TDB (Tangan di Bawah=Karyawan).



Sebuah langkah awal yang telah menyingkap salah satu tabir obsesi saya, karena sewaktu menjadi karyawan sempat bermimpi ingin menjadi seorang entrepreneur. Dan mimpi itu pun terwujud. Tinggal mimpi berikutnya, yaitu menjadi entrepreneur sukses dan berprestasi….Amin.



Terakhir, sebuah pesan dari seorang Warren Buffet untuk generasi muda yang perlu direnungkan dan diaplikasikan:

“Jauhilah kartu kredit, mulailah berinvestasi, hiduplah sederhana, dan jangan buang-buang uang untuk hal yang tak berguna”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar